nurul wardah

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
Kenakalan remaja yang semakin marak pada dewasa ini. Sebagai mana dapat kita lihat beritanya di surat kabar, televisi bahkan dilingkungan sekitar kita. Kenakalan remaja itu sangat banyak sekali, diantaranya yaitu : kecanduan obat-obatan yang terlarang, suka minum-minuman keras, melakukan kriminalitas bahkan prostitusi dan bunuh diri. Ini merupakan penyimpangan sosial yang harus kita atasi. Karena generasi muda adalah harapan bangsa, maka generasi muda haruslah di didik sebaik mungkin agar jangan melakukan hal-hal yang menyimpang atau melanggar norma-norma yang berlaku.

1.2    Rumusan masalah
1.2.1   Apa itu kenakalan remaja?
1.2.2   Apa saja penyebab terjadinya kenakalan remaja dan bagaimana cara mengatasinya?
1.2.3   Apakah akibatnya jika seseorang itu kecanduan obat dan selalu meminum minuman keras atau alkoholisme?
1.2.4   Apa contoh kriminalitas yang dilakukan para remaja?
1.2.5   Mengapa orang ingin bunuh diri?
1.2.6   Bagaimana cara mengatasi bunuh diri?
nurul wardah

Polisis, jaksa, hakim dan pengacara berprofesi sebagai aparat penegak hukum secara adil. Namun kenyataan yang terjadi, mereka malah memperjual belikan keadilan itu (misalnya dengan menerima suap ). Jika diperhatikan, ada faktor-faktor  yang membeuat mereka melakukan itu. Misalnya :
a.       Faktor ekonomi
Aparat penegak hukum seperti polisi, jaksa, hakim dan juga pengacara ini mendapat gaji yang relatif kecil jika dibandingkan dengan pejabat tinggi negara kita, seperti anggota DPR, MPR, menteri dll. Apa yang mereka dapatkan tidak sesuai dengan pengorbanan mereka sebagai aparat penegak hukum.
b.      Faktor kekeluargaan
nurul wardah

I. Pengertian Afektif
Afektif menurut kamus besar bahasa Indonesia adalah berkenaan dengan rasa takut atau cinta, mempengaruhi keadaan, perasaan dan emosi, mempunyai gaya atau makna yang menunjukkan perasaan.
Seseorang individu dalam merespon sesuatu diarahkan oleh penalaran dan pertimbangan tetapi pada saat tertentu dorongan emosional banyak campur tangan dan mempengaruhi pemikiran-pemikiran dan tingkah lakunya.
Perbuatan atau perilaku yang disertai perasaan tertentu disebut warna afektif yang kadang-kadang kuat, lemah atau tidak jelas. Pengaruh dari warna afektif tersebut akan berakibat perasaan menjadi lebih mendalam. Perasaan ini di sebut emosi (Sarlito, 1982:59).