NAMA : NURUL WARDAH
NIM : 112612028282
PSIKOLOGI UIN SUSKA RIAU
NIM : 112612028282
PSIKOLOGI UIN SUSKA RIAU
I.
LATAR BELAKANG KASUS
Seiring dengan
makin pesatnya perkembangan teknologi informasi saat ini, penggunaan komputer
dalam kehidupan sehari-hari semakin penting. Komputer saat ini bukanlah
kebutuhan tersier tapi seperti sudah menjadi kebutuhan sekunder masyarakat.
Pengguna komputer kini makin berkembang. Tidak hanya orang dewasa namun pelajar
dan anak-anak sudah paham dengan pemakaian komputer.
Trend yang
berkembang saat ini adalah komputer jinjing atau yang lebih dikenal sebagai
notebook atau laptop. Dengan adanya notebook, masyarakat dapat lebih simpel
menggunakan komputer di luar rumah atau kantor. Notebook membantu masyarakat
yang mengharuskan bekerja dengan komputer namun dengan tingkat mobilitas yang
tinggi.
Dengan
makin tingginya frekuensi permintaan dan penggunaan notebook oleh masyarakat,
banyak produsen komputer memanfaatkan peluang untuk memproduksi notebook,
dengan berbagai macam merek dan spesifikasi. Merek-merek notebook yang sudah
awam di telinga masyarakat seperti HP, DELL, Asus, Acer, Lenovo, Toshiba,
Axioo, MSI, Apple, dan masih banyak lagi.
Dari
kondisi tersebut di atas, dan semakin tingginya tingkat pendidikan dan
kebutuhan masyarakat, maka membawa pengaruh terhadap perilaku konsumen dalam
pembelian laptop. Di samping itu konsumen memiliki kebebasan dalam memilih
produk. Untuk itu produsen memerlukan strategi dengan tujuan mencapai
keunggulan bersaing dan memerlukan informasi tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk.
Dalam
melakukan pembelian, konsumen tidak terlepas dari karakteristik produk baik
mengenai penampilan, spesifikasi, dan harga dari produk tersebut. Selain itu,
faktor sosial juga berperan penting. Faktor sosial dalam hal ini adalah
dorongan teman atau keluarga. Faktor promosi perusahaan juga berperan penting.
II PEMBAHASAN
Pendekatan-pendekatan
yang selama ini banyak digunakan untuk menyingkap sikap, minat, dan perilaku
konsumen mengansumsikan bahwa konsumen bersikap rasional dalam setiap keputusan
pembelian.
Perilaku
konsumen adalah tindakan langsung terlibat dalam mendapatkan, mengkonsumsi, dan
menghabiskan produk dan jasa termasuk proses keputusan yang mendahului dan
menyusuli tindakan ini (Engel dan Blackwell, 1994:3). Menurut kotlert dan
Amstrong yang di kutip oleh Simamora (2001:81) mengartikan perilaku konsumen
sebagai perilaku pembelian akhir, baik individu maupun rumah tangga, yang
membeli produk untuk konsumsi personal.
Dari definisi di atas dapat
di ambil kesimpulan :
1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga,
1. Perilaku konsumen menyoroti perilaku individu dan rumah tangga,
2. Perilaku konsumen menyangkut suatu proses keputusan
sebelum pembelian serta tindakan dalam memperoleh, memakai, mengkonsumsi dan
menghabiskan produk,
3. Mengetahui perilaku konsumen meliputi : perilaku yang
dapat diamati seperti jumlah yang di belanjakan, kapan, dengan siapa, oleh
siapa, dan bagaimana barang sudah dibeli dan dikonsumsi.
Cara mempromosikan suatu produk juga
sangat berperan penting dalam mempengaruhi pengambilan keputusan konsumen. Menurut
Harper, promosi adalah suatu program terkendali dan terpadu dari metode
komunikasi material perusahaan atau produk yang dapat memuaskan konsumen,
mendorong penjualan serta memberi kontribusi pada kinerja laba perusahaan
(2000:65). Dan menurut Buchari Alma promosi
dilakukan dengan tujuan untuk memberi informasi, menarik perhatian dan
selanjutnya memberi pengaruh meningkatnya penjualan.
Segmentasi
pasar, Menurut Kotler (1991) Segmentasi pasar dalam perilaku konsumen di
pengaruhi oleh empat faktor budaya, yaitu: budaya, sosial, pribadi, dan psikologis.
Selanjutnya dari keempat faktor tersebut dapat dirinci menjadi beberapa
subfaktor. Untuk faktor psikologis terdiri dari:
- Motivasi (motivation) merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.
- Persepsi (perception) merupakan hasil pemaknaan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalamannya terhadap rangsangan tersebut.
- Pembentukan sikap (attitude formation) merupakan penilaian yang ada dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka/tidak suka seseorang akan suatu hal.
- Integrasi (integration) merupakan kesatuan antara sikap dan tindakan. Integrasi merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli dan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang untuk tidak membeli produk tersebut.
Dengan
melakukan promosi, maka konsumen akan melakukan penilaian terhadap suatu produk
sebelum melakukan pembelian. Proses keputusan pembelian menurut Philip Kotler
terdiri dari 5 tahap, yaitu:
1. Adanya
kebutuhan,
kesenjangan antara keadaan factual dengan keadaan yang diinginkan konsumen. Kebutuhan
ini dapat dirasakan baik melalui rangsangan dari luar maupun dari dalam diri
konsumen seperti lapar atau haus.
2. Pencarian informasi, sebelum pembelian informasi
dibutuhkan sebagai alat pertimbangan dari berbagai alternative yang ada. Informasi
dikumpulkan dalam jumlah lebih dari satu yang dapat mempunyai kesamaan,
melengkapi bahkan bereda dalam keberadaannya pencarian informasi ini biasanya
mengenai merek-merek produk dan kualitas produk.
3. Mengevaluasi
alternatif,
perbandingan dari berbagai alternative yang tersedia sehingga diperoleh pilihan
terbaik. Menurut Philip Kotler, konsumen mempelajari merek-merek yang tersedia
dan ciri-cirinya.
4. Keputusan pembelian,
terdapat 2 jenis pembelian coba-coba dan pembelian ulang. Pembelian coba-coba
merupakan awal dari konsumen melakukan hubungan dengan produk maupun organisasi
sedangkan pembelian ulang menunjukkan pemelian yang terjadi setelah konsumen
mempunyai pengalaman dengan produk maupun organisasi sebagai indikasi adanya
kepercayaan atau kepuasan.
5. Evaluasi
pasca-pembelian,
merupakan proses evaluasi yang dilakukan konsumen tidak hanya berakhir pada
tahap pembuatan keputusan pembelian. Setelah membeli produk tersebut,
konsumen akan melakukan evaluasi apakah produk tersebut sesuai dengan harapannya.
Dalam hal ini, terjadi kepuasan dan ketidakpuasan konsumen.
Konsumen akan puas jika produk tersebut sesuai dengan harapannya dan
selanjutnya akan meningkatkan permintaan akan merek produk tersebut pada masa depan. Sebaliknya, konsumen
akan merasa tidak puas jika produk tersebut tidak sesuai dengan harapannya dan
hal ini akan menurunkan permintaan konsumen pada masa depan.
III
Kesimpulan
Dari penjelasan diatas tersebut maka bisa ditarik kesimpulan
bahwa perilaku konsumen yang dilakukan individu maupun kelompok yang
berhubungan dengan proses pengambilan keputusan dalam mendapatkan, menggunakan
barang dan jasa dipengaruhi oleh beberapa factor yang harus diketahui oleh
produsen untuk menciptakan produk yang lebih berkualitas serta mampu melakukan
strategi pemasaran yang baik untuk mempromosikan produk. Produk yang
berkualitas, akan membuat konsumen merasa puas. Tingkat keterlibatan
diferensiasi merek juga dapat mempengaruhi seorang konsumen dalam pengambilan
keputusan pembelian suatu produk. Karena merek itu yang telah tertanam didalam
ingatan melalui iklan-iklan dan promosi yang dilakukan produsen. Sehingga produk
itulah yang akan dibeli oleh konsumen.
REFERENSI
http://ellsaells.blogspot.com/2012/11/contoh-kasus-faktor-yang-mempengaruhi.html
http://www.slideshare.net/imanmulyana/keputusan-pembelian
http://id.wikipedia.org/wiki/Perilaku_konsumen
Posting Komentar