nurul wardah

A. Pengertian Periode Bayi  (dari usia 2 minggu)




Istilah bayi banyak ditafsirkan sebagai individu yang tidak berdaya, maka secara umum, orang-orang menamakan masa  bayi itu sebagai masa anak kecil yang baru belajar berjalan.

Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya. Dimana banyak pola prilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk, berlangsung dua tahun pertama setelah lahir (Psikologi Perkembangan Yudrib Yahya, Kencana 2011).
B. Ciri-Ciri Periode Bayi
1.Periode bayi merupakan periode dasar yang sesungguhnya.

Maksudnya, periode bayi merupakan dasar periode kehidupan yang sesungguhnya, karena pada saat ini, banyak pola perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.

2. Periode bayi merupakan periode dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.

3. Periode bayi merupakan periode berkurangnya ketergantungan.

Maksudnya, berkurangan ketergantungan ini disebabkan oleh efek dari pesatnya perkembangan pengendalian tubuh, sehingga memungkinkan untuk duduk, berdiri, berjalan, dan juga kemandirian meningkat dengan berkembangan kemampuan bayi untuk mengkomunkikasikan segala kebutuhan-kebutuhannya kepada orang lain.


4. Periode bayi merupakan periode meningkatnya induvidualitas.

maksudnya, dengan meningkatnya kemandirian, ,keadaan ini memungkinakan bayi dapat mengembangkan hal-hal yang serasi dengan minat dan kemampuannya. Akibatnya induvidualitas yyang tampak pada waktu lahir semakin menonjol pada saat menjelang akhir masa bayi.

5. Periode bayi merupakan permulaan sosialisasi.

Contoh : misalnya mencoba memperoleh perhatian orang lain.

6. Periode  bayi merupakan permulaan berkembangnya penggolaongan peran seks.

Maksudnya, pada periode bayi, biasanya anak laki-laki diperlakukan sebagai  laki-laki dan anak perempuan diperlakukan sebagai perempuan, contohnya ketika warna pakaian atau mainan yang dipilih.

7. Periode bayi adalah periode yang menarik.

Maksudnya, bayi itu menarik karena ketidakberdayaannya dan ketergantungannya pada lingkungan sehingga mudah diatur dan menurut.

8. Periode bayi merupakan periode yang berbahaya.

Maksudnya, seperti bahaya fisik yang dialami pada periode bayi, contohnya penyakit, kecelakaan, karena pada periode ini merupakan periode eksplorasi. Dan bahaya psikologis juga akan terjadi apabila pada periode ini diletakkan dasar-dasar yang buruk pada bayi (Hurlock : 76-78).

 C. Aspek-aspek Yang Berkembang Selama Periode Bayi
1.Pola perkembangan fisik

uBerat

Pada usia 4 bulan, beraT bayi bertambah dua kali lipat. Pada usia satu tahun, berat bayi rata-rata tiga kali lipat berat pada waktu lahir. Paningkatan berta tubuh pada waktu bayi disebabkan karena peningkatn jaringan lemak.

uTinggi

Pada usia 4 bulan, ukuran bayi antara 23-24 inchi. Pada usia satu tahun, antara 28-30 inchi. Usia 2 tahun 32-34 inchi.

uProporsi fisik

Pertumbuhan kepala berkurang dalam masa bayi. Pertumbuhan badan dan tungkai meningkat. Jadi bayi itu berangsur-angsur menjadi kurang berat diatas dan tampak lebih ramping.

uTulang

Jumlah tulang meningkat, pengerasan tulang dimulai pada awal tahuin pertama sampai masa puber. Ubun-ubun atau daerah otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada usia 18 bulan, dan hampir semua tertutup pada usia 2 tahun.

uOtot dan lemak

Urat otot berkembang lambat selama bayi. Sebaliknya jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karna tingginya kadar lemak dalam susu yang menjadi makanan pokok pada bayi.

uBangun tubuh

Tiga bentuk bangun tubuh yang lazim adalah ektomorfik cenderung panjang dan langsing;  endomorfik cenderung bulat dan gemuk; mesomorfik cenderung berat  dan keras.

uGigi

Rata-rata gigi, punya 4 sampai 6 gigi susu pada usia 1 tahun, dan 16 pada usia 2 tahun. Empat gig susu yang terakhir biasanya muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak.

uSusunan saraf
Waktu lahir berat otaknya 1/8 berat total bayi. Pertambahan berat otak paling pesat pada usia 2 tahun.
uPerkembangan organ perasa
Usia 3 bulan, otot mata sudah cukup terkoordinasi untuk memungkinkan melihat sesuatu secara jelas dan nyata, dan sel-sel kerucut sudah berkembang baikl untuk memungkinkan melihat warna. Pendengaran, penciuman,dan pengecapan terus berkembang. Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit, kerena tekstur nya tipis dan semua area organ perasa yang berhubungan dengan peraba, tekanan, rasa sakit, dan suhu berkembang dengan baik.
2. Perkembangan motorik

 

Usia (bulan)
Deskripsi
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18
24



Gerakan reaksi : negatif=menangis,  positif= senyum, spontan= menggerak-gerakan kaki dan tangan)
Memutar kekanan dan kekiri (badan)
Menarik-narik selimut dan baju
Menegakan kepala kearah dua belah tangan
Dapat menelungkup beberapa menit
Mengamati mainan yang dipegang
Menarik kepala kedepan
Duduk beberapa menit
Dapat duduk sendiri
Merangkak
Berdiri sendiri
Mulai dapat berjalan
Dapat berjalan dengan baik, dan dapat menaiki kursi atau tangga
Dapat naik dan turun tangga , dan berlari



1. Pola pengendalian motorik

a. Daerah kepala

1. Pengendalian mata.

Reaksi mata terhadap benda-benda bergerak dimulai sekitar 12 jam setelah lahir; gerakan mata mencari  antara minggu ke-3 dan ke-4; gerakan mata horizontal antara bulan ke-2 dan ke-3; gerakan mata vertikal dan gerakan mata berputar beberapa bulan kemudian.

2. Tersenyum

Senyum sebagai reaksi terhadap rangsangan perabaan, muncul dalam minggu pertama; senyum sebagai reaksi terhadap senyuman orang lain antara bulan ke- 3 dan ke-4.

3. Menahan kepala

Dalam posisi tengkurap bayi dapat menahan posisi kepala secara tegak pada usia satu bulan; telentang pada usia 5 bulan; dan  posisi duduk antara 4 dan 6 bulan.
b. Daerah badan

1. Berguling

Dapat berguling kesamping, kebelakang, usia 2 bulan dan dari tengkurap kesamping pada usia 4 bulan; berguling sepenuhnya pada usia 6 bulan

2. Duduk

Bayi dapat ditarik ke posisi duduk usia 4 bulan, duduk dengan dibantu pada usia 5 bulan, duduk tanpa dibantu sebentar pada usia 7 bulan, dan duduk tanpa bantuan selama 10 menit atau lebih pada usia 9 bulan.

c. Daerah lengan dan tangan

1. Tangan

Ibu jari menjauh, gerakan ibu jari menjauhi ibu jari lain, muncul dalam usaha menggegam antara 3 dan 4 bulan, dan dalam mengambil benda antara 8 dan 10 bulan

2. Lengan

Dapat meraih benda 6 pada 6-7 bulan, dan dapat mengambil benda tanpa gerakan acak pada usia 1 tahun

D. Daerah tungkai

Memindahkan tubuh dengan menendang, terjadi pada akhir minggu ke 2. Mengentak atau bergerak dalam posisi tubuh pada usia 6 bulan. Merangkak antara 8 dan 10 bulan, berjalan dengan empat kaki pada usia 11 bulan. Dapat menarik diri sendiri sekitar usia 10 bulan, berdiri dengan bantuan pada usia 11 bulan, berdiri tanpa bantuan pada usia 1 tahun, dan berjalan tanpa bantuan pada usia 14 bulan.

3. Perkembangan intelegensi
  1. Periode Sensorik-Motorik (Segelman dan Shaffer, 1995; Patricia Gunarsa, 1981)

 

0-1

1-4
















Modifikasi (pelatihan refleks-refleks)
Pengembangan skema (reaksi pengulangan pertama=primary  circular reactions)













1.Masih terbatas kemampuan untuk melatih refleks-refleks seperti menghisap,menghirup, menggenggam. Berkembangnya persepsi egosentris, belum bisa membedakan dirinya dengan objek-objek lain.
2.Anak melakukan kegiatan yang menyenangkan secara sirkuler atau berulang-ulang dan bersifat primer atau berhubungan dengan tubuh seperti, menghisap jempol secara berulang-ulang karna menyenangkan sehingga menjadi kebiasaan. Reflejs-refleks berkembang menjadi skema (pola gerakan yang diperoleh dari lahir) adaptif. Skema mulai menjadi halus dan terkoordinasi. (seperti koordinasi antara gerakan mulut dan tangan).

Usia (bulan)
Sub. Tingkatan
Deskripsi
4-8
8-12
 Reaksi pengulangan kedua
Koordinasi reaksi-reaksi (skema) sekunder atau mengembangkan tingkah laku intensional
3.Tingkah laku nya menjadi lebih berorientasi . bayi mengembangkan minatnya atau perhatiannya terhadap peristiwa atau lingkungan disekitarnya. Mulai bisa memanipulasi objek-objek. Mulai  mengimitasi dan menyusun prsepsi klasifikasi dan relasi. Mengulang kegiatan-kegiatan yang menyenangkan, seperti mengulang-ulang atau menggerak-gerakanan mainan yang mengeluarkan bunyi yang menarik.
4.Mulai berkembang tingkah laku yang intensional atau yang disengaja atau bertujuan. Bayi mulai dapat membuat cara ungtuk mencapai tujuan (sesuatu yang diinginkan). Menggunakan kegiatan-kegiatan yang sudahj biasa untuk menghadapi situasi baru. Conto kasus : anak piaget, yaitu menggunakan skema mengangkat sebagai cara untuk memanfaatkan skema memegang. Kegiatan mengangkat ini merupakan  kegiatan yang yang intensional bukan reflleks.

  12-18


  18-24
Reaksi pengulang ke tiga (eksplorasi)

Permulaan berpikir (representasi mental)



5. Mulai mengubah skema secara sistematik untuk menghasilakan efek-efek baru. Dapat memecahkanmasalan melalui trial and error. Mulai memahami hubungan sebab akibat, sudah dapat menemukan suatu cara memperlakukan objek aagar menghasilakan sesuatu yang menarik/menyenangkan.
6.Mulai mengembangkan kemampuan memahami fungsi-fungsi simbolik atau repsentasi mental sebagai prestasi puncak tahap sensori motor adalah kemampuan menginternalisasikan skema-skema tingkah laku untuk membentuk simbol-simbol mental atau imajinasi. Pada tahap ini anak sudah dapat berexperimen secara mental dan memiliki insigh untuk memecahkan suatu masalah. Contoh : pada anak piaget yaitu laurent, piaget meletakan roti diatas meja, dan ada tongkat sebagai perangsang. Terus laurent melihat roti tersebut dan ingin mengambilnya,kemdian dia melihat tonkat yang ada disana. Karna melihat tongkat disampingnya, dia pun berpikir untuk mengambil roti tersebut menggunakan bantuan tongkat itu.

Perkembangan intelegensi

a.Sejak tahun pertama usia anak, fungsi intelegensi sudah mulai tampak dalam tingkah laku anak, seperti : dalam tingkah laku motorik dan berbicara.

b.Anak yang cerdas menunjukan gerakan-gerakan yang lancar, serasi dan terkoordinasi; sedangkan anakm yang kurang cerdas, gerakannya kaku, dan kurang terkoordinasi.

c.Anak yang cerdas, kemampuan berjalannya pada usia 12 bulan, anak yang sedanga pada usia 15 bulan, yang morron pada usia 22 bulan, dan yang  idot pada usia 30 bulan.

d.Anak yang cerdas, mulai berbicara pada usia 16 bulan, yang morron pada usia 34 bulan dan yang idiot usia 51 bulan (Syamsu Yusuf :153).

Perkembangan kognitif

a.Mengembangkan imitasi, memori, dan berfikir.

b.Mempresepsi ketajaman objek, yaitu objek-objek itu akan tetap ada meskipun tidak ada lagi dalam lapangan persepsinya.

c.Bergerak dari kegiatan yang bersifat refleks keaktibitas yang mengarah kepada tujuan (Syamsu Yusuf : 155).

4. Perkembangan kemampuan mempersepsi  ketetapan objek-objek (Singgih D Gunarsa,1987)

Submasa (bulan)
Deskripsi
Masa pertama (0-1)




Masa kedua (1-4)




Masa ketiga (4-10)


Objek yang dilihatnyaadalah yang ada dalam lapangan penlihatannya. Objek-objek yang ada diluar penglihatan tidak dipedulikan. Disini termasuk wajah ibunya yang dilihat bayi, tetapi tidak dilihatnya ketika ibunya meninggalkan lapangan penglihatannya, dan tidak ada keinginan untuk mencarinya.
Untuk beberapa saat , bayi akan menoleh atau memandang kearah objek yang menghilang.seakan-akan bayi menanti objek itu akan kembali, tetapi tidak aktif, misal bayi menggoyang-goyangkan mainan dan jatuh kelantai. Dia akan meneruskan menggoyang-goyangkan tangan dan tidak melihat mainan yang di lantai.
Bayi mulai terlatih pada objek yang ada diluar dirinya. Kalau mainan jatuh diluar penglihatan, dia akan melihat kearah mainan itu jatuh. Ini permulaan kemampuan dalam mempersepsikan ketetapan dalam objek.

Submasa (bulan)
Deskripsi
Masa keempat
(10-12)

Masa kelima
(12-18)
Masa keenam
(18-24)
Bayi sudah mmpu menemukan objek yang seluruhnya tidak berada dalam lapangan penglihatan atau tersembunyi,seperti bayi akan menyingkirkan selimut yang menutupi mainannya.
Bayi sudah bisa melihat rangkaian objek yang dipindahkan,selama objek-objek itu masih dapat dilihat ketika dipindah-pindahnkan.
Bisa menemukan objek-objek yang tidak ada dalam lapangan persepsinya, tertutup atau tersembunyi di suatu tempat, artinya bayi mampu mempersepsikan ketetapan dalam objek.


5. Perkembangan emosi
 

Usia
Deskripsi
0-8 minggu



8 minggu – 1 tahun





1-3 tahun




Sangat dikuasai oleh emosi impulsif. Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi (fisik). Dengan kualitas perasaan, seperti senyum atau tidur pulas kalau kenyang, nangis kalau dia lapar, haus, kedinginan, sakit, dan lainnya.
Pada usia ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Misalnya dia merasa senang atau tersenyum melihat mainan yang digantungkan didepan matanya, menangis terhadap benda, situasi atau orang asing.
Pada fase ini perasaan anak mengalami diferensiasi (penguraian) yaitu dari perasaan senang dan tidak senang  jasmaninya menjadi perasaan-persaan : senang, tidak senang, marah, jengkel, terkejut, dan takut.
Emosi sudah mulai terarah pada sesuatu (orang, benda, atau mahkluk lain). Sejajar dengan perkembangan bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun , amak anank dapat menyatajkan perasaannya dengan bahasa.
Sifat perasaan anak cenderung  labil (mudah berubah) dan mudah tersulut (dipengaruhi) tetapi tidak bertahan lama, sifatnya dangkal. Perkembangan rasa sosial lebih jelas karna dapat dinyatakan dengan bahasa, seperti mengajak, menyatakan simpati atau antipati, rasa tidak setuju, menolak, dan lainnya.
6. Perkembangan bahasa (Willian Stern, dan Clara Stern (Abu Ahmadi,1977) dalam Die Kindersprach)


Masa (bulan)
Deskripsi
Masa permulaan, stadium purwoko (6-12)
Masa pertama, stadium kalimat satu kata (12-16)
Masa kedua, stadium nama
(16-24)
Disebut masa meraban, yaitu masa mengeluarkan macam-macam suara yang tidak berarti. pada masa ini anak sering mengulang beberapa  suku kata, seperti ba-ba-ba, dan lainnya.
Masa dapat mengucapakan kata, seperti mama, papa, mamam, dan lainnya. Sepatah kata itu sudah merupakan kalimat tetapi tidak lengkap atau kalimat satu kata.
Mulai timbul kesadaran bahwa setiap orang atau benda mempunyai nama, sehingga disebut stadium nama. Oleh karna itu masa ini disebut juga dengan masa “masa haus nama”. Pada masa ini anaka sering berbicara sendiri baik dengan dirinya ataupun dengan benda mainannya.
D.  Fungsi Psikologis

1.Pola tidur

a.Selama tahun pertama periode bayi, lama rata-rata tidur malam meningjat dari 8,5 jam pada minggu pertama hingga 10 jam pada dua belas minggu pertama.

b.Setelah dua belas minggu pertama, pola tidur tetap konstan.

c.Selama 3 bulan pertama , penurunan jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah waktu tidur malam.

d.Siklus bangun-tidur sepanjang tahun pertama selama kira-kira 1 jam terjadi baik pada waktu tidur siang maupun tidur malam, dengan tidur lelap kira-kira hanya 23 menit.

2. Pola makan

a.Sejak lahir  hingga usia 4 atau 5 bulan semua pola makan dalam bentuk mengisap dan menelan.

a.Pola makan  mengunyah pada umumnya baru muncul sebulan sesudah perkembangan pola mengigit.

3. Pola buang air

a.Pengendalian buang air besar rata-rata mulai pada usia 6 bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil , rata-rata pada usia 15 dan 16 bulan.

b.Kebiasaan pengendalian buang air besar baru terbentuk pada akhir masa bayi, meskipun kadangkala terjadi penyimpangan, terutama ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional sangat senang.

c.Kebiasaan pengendalian buang air kecil belum sempurna pada akhir masa bayi (Hurlock : 79).

E. Keterampilan-Keterampilan Umum Pada Periode Bayi

1.Keterampilan tangan

A.Makan sendiri

uPada usia 8 bulan, bayi dapat memegang botol susunya sendiri setelah dot dimasukkan kedalam mulut.

uPada usia 9 bulan, bayi dapat memasukkan dot kedalam mulut dan mengeluarkannya tanpa dibantu.

uPada usia 12 bulan, bayi dapat minum dati cangkir yang dipegang dengan kedua belah tangannya.

uPada usia 13 bulan, mulai makan sendiri dengan s endok.

uPada usia 14/15 bulan, dapat menusuk makanan dengan garpu dan memasukkannya  kedalam mulut disertai tumpahan.

uPada usia 24 bulan, bayi dapat menggunakan sendok dan  garpu  tanpa menumpahkannya.

B. Berpakaian sendiri

uPada akhir tahun pertama kebanyakan bayi dapat manarik kaos kaki, sepatu, topi, dan sarung tangan.

uPada pertenganhan tahun kedua, bayi berusaha memakai topi dan sarung tangan.

uPada akhir periode, bayi dapat mengguanakan dan melepaskan pakaian.

C. Mengurus diri sendiri

uMandi sendiri terbatas pada menyiram muka dan badan.

uSebelum 2 tahun, kebnyakan bayi berusaha menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.

D. Keterampilan bermain

uPada usia 12 bulan, bayi dapat mencoret-coret dengan pensil atau krayon.

uBeberapa bulan kemudian, dapat melempar tau menggelindingkan bola, membuka kotak, membuka tutup botol, membalik halaman buku, membentuk bangunan dengan beberapa balok, memasukkan pasak kedalam tempatnya, menggunting kertas.

2. Keterampilan kaki

uBayi belajar melompat dari tempat yang tinggi biasanya dengan gerakan-gerakan seperti berjalan.

uBayi memanjat tangga, mula-mula dengan cara merangkak dan merambat. Setelah dapat berjalan sendiri, ia naik dan turun dalam posisi tegak, meletakkan satu kaki pada tangga dan menarik kaki yang satunya.

uHanya sedikit bayi yang dapat naik sepeda roda tiga pada usia bayi, itupun hanya kalau dibantu.

uBayi dapat berenang dengan menceburkan tangan dan menedang-nendang kaki (Hurlock : 84).

Untuk mengembangkan keterampilan-keterampilan sangat dipengaruhi oleh :

a.Kesempatan untuk berlatih;

b.Rangsangan untuk belajar dan contoh yang baik untuk ditiru;

c.Bimbingan untuk meyakinkan bahwa peniruan yang dilakukan itu benar (Hurlock).
 daftar isi 
Dahlan,Dr.M.Djawad.2012.Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung:PT Remaja Rosdakarya. 
Yulianti,Alma,M.Si.2013.Perkembangan Sepanjang Rentang Kehidupan.Pekanbaru:Almujtahadah Press.
 

 



0 Responses

Posting Komentar