A. Pengertian Periode Bayi (dari usia 2 minggu)
Istilah bayi banyak ditafsirkan sebagai
individu yang tidak berdaya, maka secara umum, orang-orang menamakan masa bayi itu sebagai masa anak kecil yang baru
belajar berjalan.
Masa bayi adalah dasar periode
kehidupan yang sesungguhnya. Dimana banyak pola prilaku, sikap, dan pola
ekspresi emosi terbentuk, berlangsung dua tahun pertama setelah lahir
(Psikologi Perkembangan Yudrib Yahya, Kencana 2011).
B.
Ciri-Ciri Periode Bayi
1.Periode bayi merupakan periode
dasar yang sesungguhnya.
Maksudnya, periode bayi merupakan
dasar periode kehidupan yang sesungguhnya, karena pada saat ini, banyak pola
perilaku, sikap, dan pola ekspresi emosi terbentuk.
2. Periode bayi merupakan periode
dimana pertumbuhan dan perubahan berjalan pesat.
3. Periode bayi merupakan periode
berkurangnya ketergantungan.
Maksudnya, berkurangan
ketergantungan ini disebabkan oleh efek dari pesatnya perkembangan pengendalian
tubuh, sehingga memungkinkan untuk duduk, berdiri, berjalan, dan juga
kemandirian meningkat dengan berkembangan kemampuan bayi untuk
mengkomunkikasikan segala kebutuhan-kebutuhannya kepada orang lain.
4.
Periode bayi merupakan periode meningkatnya induvidualitas.
maksudnya,
dengan meningkatnya kemandirian, ,keadaan ini memungkinakan bayi dapat
mengembangkan hal-hal yang serasi dengan minat dan kemampuannya. Akibatnya
induvidualitas yyang tampak pada waktu lahir semakin menonjol pada saat
menjelang akhir masa bayi.
5.
Periode bayi merupakan permulaan sosialisasi.
Contoh
: misalnya mencoba memperoleh perhatian orang lain.
6. Periode bayi merupakan permulaan berkembangnya
penggolaongan peran seks.
Maksudnya, pada periode bayi,
biasanya anak laki-laki diperlakukan sebagai
laki-laki dan anak perempuan diperlakukan sebagai perempuan, contohnya
ketika warna pakaian atau mainan yang dipilih.
7.
Periode bayi adalah periode yang menarik.
Maksudnya,
bayi itu menarik karena ketidakberdayaannya dan ketergantungannya pada
lingkungan sehingga mudah diatur dan menurut.
8.
Periode bayi merupakan periode yang berbahaya.
Maksudnya,
seperti bahaya fisik yang dialami pada periode bayi, contohnya penyakit,
kecelakaan, karena pada periode ini merupakan periode eksplorasi. Dan bahaya
psikologis juga akan terjadi apabila pada periode ini diletakkan dasar-dasar
yang buruk pada bayi (Hurlock : 76-78).
C. Aspek-aspek Yang
Berkembang
Selama
Periode
Bayi
1.Pola
perkembangan fisik
uBerat
Pada usia
4 bulan, beraT bayi bertambah dua kali lipat. Pada
usia satu tahun, berat bayi rata-rata tiga kali lipat berat pada waktu lahir.
Paningkatan berta tubuh pada waktu bayi disebabkan karena peningkatn jaringan
lemak.
uTinggi
Pada usia 4 bulan, ukuran bayi
antara 23-24 inchi. Pada usia satu tahun, antara 28-30 inchi. Usia 2 tahun
32-34 inchi.
uProporsi
fisik
Pertumbuhan kepala berkurang dalam
masa bayi. Pertumbuhan badan dan tungkai meningkat. Jadi bayi itu
berangsur-angsur menjadi kurang berat diatas dan tampak lebih ramping.
uTulang
Jumlah tulang meningkat, pengerasan
tulang dimulai pada awal tahuin pertama sampai masa puber. Ubun-ubun atau
daerah otak yang lunak 50% bayi yang lahir telah tertutup pada usia 18 bulan,
dan hampir semua tertutup pada usia 2 tahun.
uOtot
dan lemak
Urat otot berkembang lambat selama
bayi. Sebaliknya jaringan lemak berkembang pesat, sebagian karna tingginya
kadar lemak dalam susu yang menjadi makanan pokok pada bayi.
uBangun
tubuh
Tiga bentuk bangun tubuh yang lazim
adalah ektomorfik cenderung panjang dan langsing; endomorfik cenderung bulat dan gemuk;
mesomorfik cenderung berat dan keras.
uGigi
Rata-rata gigi, punya 4 sampai 6
gigi susu pada usia 1 tahun, dan 16 pada usia 2 tahun. Empat gig susu yang
terakhir biasanya muncul pada tahun pertama masa kanak-kanak.
uSusunan
saraf
Waktu lahir berat otaknya 1/8 berat
total bayi. Pertambahan berat otak paling pesat pada usia 2 tahun.
uPerkembangan
organ perasa
Usia 3 bulan, otot mata sudah cukup
terkoordinasi untuk memungkinkan melihat sesuatu secara jelas dan nyata, dan
sel-sel kerucut sudah berkembang baikl untuk memungkinkan melihat warna.
Pendengaran, penciuman,dan pengecapan terus berkembang. Bayi sangat tanggap terhadap semua perangsang kulit, kerena
tekstur nya tipis dan semua area organ perasa yang
berhubungan dengan peraba, tekanan,
rasa sakit,
dan suhu berkembang dengan
baik.
2.
Perkembangan motorik
Usia
(bulan)
|
Deskripsi
|
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
18
24
|
Gerakan reaksi :
negatif=menangis, positif= senyum,
spontan= menggerak-gerakan kaki dan tangan)
Memutar kekanan dan kekiri
(badan)
Menarik-narik selimut
dan
baju
Menegakan kepala kearah dua belah
tangan
Dapat menelungkup beberapa menit
Mengamati mainan yang dipegang
Menarik kepala kedepan
Duduk beberapa menit
Dapat duduk sendiri
Merangkak
Berdiri sendiri
Mulai dapat berjalan
Dapat berjalan dengan baik, dan
dapat menaiki kursi atau tangga
Dapat naik dan turun tangga , dan
berlari
|
1.
Pola
pengendalian motorik
a.
Daerah kepala
1.
Pengendalian mata.
Reaksi
mata terhadap benda-benda bergerak dimulai sekitar 12 jam setelah lahir;
gerakan mata mencari antara minggu ke-3
dan ke-4; gerakan mata horizontal antara bulan ke-2 dan ke-3; gerakan mata
vertikal dan gerakan mata berputar beberapa bulan kemudian.
2.
Tersenyum
Senyum
sebagai reaksi terhadap rangsangan perabaan, muncul dalam minggu pertama;
senyum sebagai reaksi terhadap senyuman orang lain antara bulan ke- 3 dan ke-4.
3.
Menahan kepala
Dalam
posisi tengkurap bayi dapat menahan posisi kepala secara tegak pada usia satu
bulan; telentang pada usia 5 bulan; dan
posisi duduk antara 4 dan 6 bulan.
b. Daerah badan
1. Berguling
Dapat berguling kesamping,
kebelakang, usia 2 bulan dan dari tengkurap kesamping pada usia 4 bulan;
berguling sepenuhnya pada usia 6 bulan
2. Duduk
Bayi dapat ditarik ke posisi duduk
usia 4 bulan, duduk dengan dibantu pada usia 5 bulan, duduk tanpa dibantu
sebentar pada usia 7 bulan, dan duduk tanpa bantuan selama 10 menit atau lebih
pada usia 9 bulan.
c.
Daerah lengan dan tangan
1.
Tangan
Ibu
jari menjauh, gerakan ibu jari menjauhi ibu jari lain, muncul dalam usaha
menggegam antara 3 dan 4 bulan, dan dalam mengambil benda antara 8 dan 10 bulan
2.
Lengan
Dapat
meraih benda 6 pada 6-7 bulan, dan dapat mengambil benda tanpa gerakan acak
pada usia 1 tahun
D. Daerah tungkai
Memindahkan
tubuh dengan menendang, terjadi pada akhir minggu ke 2. Mengentak atau bergerak
dalam posisi tubuh pada usia 6 bulan. Merangkak antara 8 dan 10 bulan, berjalan
dengan empat kaki pada usia 11 bulan. Dapat menarik diri sendiri sekitar usia
10 bulan, berdiri dengan bantuan pada usia 11 bulan, berdiri tanpa bantuan pada
usia 1 tahun, dan berjalan tanpa bantuan pada usia 14 bulan.
1. Periode Sensorik-Motorik
(Segelman dan Shaffer, 1995; Patricia Gunarsa,
1981)
0-1
1-4
|
Modifikasi (pelatihan
refleks-refleks)
Pengembangan skema
(reaksi pengulangan pertama=primary
circular reactions)
|
1.Masih terbatas kemampuan untuk
melatih refleks-refleks seperti menghisap,menghirup, menggenggam.
Berkembangnya persepsi egosentris, belum bisa
membedakan dirinya dengan objek-objek lain.
2.Anak melakukan kegiatan yang
menyenangkan secara sirkuler atau berulang-ulang dan bersifat primer atau
berhubungan dengan tubuh seperti, menghisap jempol secara berulang-ulang
karna menyenangkan sehingga menjadi kebiasaan. Reflejs-refleks berkembang menjadi
skema (pola gerakan yang diperoleh dari lahir) adaptif. Skema mulai menjadi
halus dan terkoordinasi. (seperti koordinasi antara gerakan mulut dan tangan).
|
Usia
(bulan)
|
Sub.
Tingkatan
|
Deskripsi
|
4-8
8-12
|
Reaksi
pengulangan kedua
Koordinasi reaksi-reaksi (skema)
sekunder atau mengembangkan tingkah laku intensional
|
3.Tingkah laku nya menjadi lebih
berorientasi . bayi mengembangkan minatnya atau perhatiannya terhadap
peristiwa atau lingkungan disekitarnya. Mulai bisa memanipulasi objek-objek.
Mulai mengimitasi dan menyusun prsepsi
klasifikasi dan relasi. Mengulang kegiatan-kegiatan yang menyenangkan,
seperti mengulang-ulang atau menggerak-gerakanan mainan yang mengeluarkan
bunyi yang menarik.
4.Mulai berkembang tingkah laku
yang intensional atau yang disengaja atau bertujuan. Bayi mulai dapat membuat
cara ungtuk mencapai tujuan (sesuatu yang diinginkan). Menggunakan
kegiatan-kegiatan yang sudahj biasa untuk menghadapi situasi baru. Conto kasus
: anak piaget, yaitu menggunakan skema mengangkat sebagai cara untuk
memanfaatkan skema memegang. Kegiatan mengangkat ini merupakan kegiatan yang yang intensional bukan
reflleks.
|
12-18
18-24
|
Reaksi
pengulang
ke tiga (eksplorasi)
Permulaan
berpikir
(representasi mental)
|
5. Mulai
mengubah
skema secara sistematik untuk menghasilakan efek-efek baru. Dapat
memecahkanmasalan melalui trial and error. Mulai memahami hubungan sebab
akibat, sudah dapat menemukan suatu cara memperlakukan objek aagar
menghasilakan sesuatu yang menarik/menyenangkan.
6.Mulai mengembangkan
kemampuan memahami fungsi-fungsi simbolik atau repsentasi mental sebagai
prestasi puncak tahap sensori motor adalah kemampuan menginternalisasikan
skema-skema tingkah laku untuk membentuk simbol-simbol mental atau imajinasi.
Pada tahap ini anak sudah dapat berexperimen secara mental dan memiliki
insigh untuk memecahkan suatu masalah. Contoh : pada anak piaget yaitu
laurent, piaget meletakan roti
diatas meja, dan ada tongkat sebagai perangsang. Terus laurent melihat roti
tersebut dan ingin mengambilnya,kemdian dia melihat tonkat yang ada disana.
Karna melihat tongkat disampingnya, dia pun berpikir untuk mengambil roti
tersebut menggunakan bantuan tongkat itu.
|
Perkembangan
intelegensi
a.Sejak
tahun pertama usia anak, fungsi intelegensi sudah mulai tampak dalam tingkah
laku anak, seperti : dalam tingkah laku motorik dan berbicara.
b.Anak
yang cerdas menunjukan gerakan-gerakan yang lancar, serasi dan terkoordinasi;
sedangkan anakm yang kurang cerdas, gerakannya kaku, dan kurang terkoordinasi.
c.Anak
yang cerdas, kemampuan berjalannya pada usia 12 bulan, anak yang sedanga pada
usia 15 bulan, yang morron pada usia 22 bulan, dan yang idot pada usia 30 bulan.
d.Anak
yang cerdas, mulai berbicara pada usia 16 bulan, yang morron pada usia 34 bulan
dan yang idiot usia 51 bulan (Syamsu Yusuf :153).
Perkembangan
kognitif
a.Mengembangkan
imitasi, memori, dan berfikir.
b.Mempresepsi
ketajaman objek, yaitu objek-objek itu akan tetap ada meskipun tidak ada lagi
dalam lapangan persepsinya.
c.Bergerak
dari kegiatan yang bersifat refleks keaktibitas yang mengarah kepada tujuan
(Syamsu Yusuf : 155).
4.
Perkembangan kemampuan mempersepsi ketetapan objek-objek (Singgih D Gunarsa,1987)
Submasa
(bulan)
|
Deskripsi
|
Masa
pertama (0-1)
Masa
kedua (1-4)
Masa
ketiga
(4-10)
|
Objek yang dilihatnyaadalah yang
ada dalam lapangan penlihatannya. Objek-objek yang ada diluar penglihatan
tidak dipedulikan. Disini termasuk wajah ibunya yang dilihat bayi, tetapi
tidak dilihatnya ketika ibunya meninggalkan lapangan penglihatannya, dan tidak
ada keinginan untuk mencarinya.
Untuk beberapa
saat , bayi akan menoleh atau memandang kearah objek yang
menghilang.seakan-akan bayi menanti objek itu akan kembali, tetapi tidak
aktif, misal bayi menggoyang-goyangkan mainan
dan jatuh kelantai. Dia akan meneruskan menggoyang-goyangkan tangan dan tidak
melihat mainan yang di lantai.
Bayi mulai
terlatih pada objek yang ada diluar dirinya. Kalau mainan jatuh diluar
penglihatan, dia akan melihat kearah mainan itu jatuh. Ini permulaan
kemampuan dalam mempersepsikan ketetapan dalam objek.
|
Submasa
(bulan)
|
Deskripsi
|
Masa
keempat
(10-12)
Masa
kelima
(12-18)
Masa
keenam
(18-24)
|
Bayi
sudah mmpu menemukan objek yang seluruhnya tidak berada dalam lapangan
penglihatan atau tersembunyi,seperti bayi akan menyingkirkan selimut yang
menutupi mainannya.
Bayi
sudah bisa melihat rangkaian objek yang dipindahkan,selama objek-objek itu
masih dapat dilihat ketika dipindah-pindahnkan.
Bisa
menemukan objek-objek yang tidak ada dalam lapangan persepsinya, tertutup
atau tersembunyi di suatu tempat, artinya bayi mampu mempersepsikan ketetapan
dalam objek.
|
5.
Perkembangan emosi
Usia
|
Deskripsi
|
0-8
minggu
8
minggu
– 1 tahun
1-3
tahun
|
Sangat dikuasai
oleh emosi impulsif. Emosi anak sangat bertalian dengan perasaan indrawi
(fisik). Dengan kualitas perasaan, seperti senyum atau tidur pulas kalau
kenyang, nangis kalau dia lapar, haus, kedinginan, sakit, dan lainnya.
Pada usia
ini perasaan psikis sudah mulai berkembang. Misalnya dia merasa senang atau
tersenyum melihat mainan yang digantungkan didepan matanya, menangis terhadap
benda, situasi atau orang asing.
Pada fase ini perasaan anak
mengalami diferensiasi (penguraian) yaitu dari perasaan senang dan tidak
senang jasmaninya menjadi
perasaan-persaan : senang, tidak senang, marah, jengkel, terkejut, dan takut.
Emosi sudah
mulai terarah pada sesuatu (orang, benda, atau mahkluk lain). Sejajar dengan
perkembangan bahasa yang sudah dimulai pada usia 2 tahun , amak anank dapat
menyatajkan perasaannya dengan bahasa.
Sifat perasaan anak
cenderung labil (mudah berubah) dan
mudah tersulut (dipengaruhi) tetapi tidak bertahan lama, sifatnya dangkal.
Perkembangan rasa sosial lebih jelas karna dapat dinyatakan dengan bahasa,
seperti mengajak, menyatakan simpati atau antipati, rasa tidak setuju,
menolak, dan lainnya.
|
Masa
(bulan)
|
Deskripsi
|
Masa
permulaan, stadium purwoko (6-12)
Masa
pertama, stadium kalimat satu kata (12-16)
Masa
kedua, stadium nama
(16-24)
|
Disebut masa meraban, yaitu masa
mengeluarkan macam-macam suara yang tidak berarti. pada
masa
ini anak sering mengulang beberapa suku kata, seperti ba-ba-ba, dan
lainnya.
Masa dapat
mengucapakan kata, seperti mama, papa, mamam, dan
lainnya.
Sepatah kata itu sudah merupakan kalimat tetapi tidak lengkap atau kalimat
satu kata.
Mulai timbul
kesadaran bahwa setiap orang atau benda mempunyai nama, sehingga disebut
stadium nama. Oleh karna itu masa ini disebut juga dengan masa “masa haus
nama”. Pada masa ini anaka sering berbicara sendiri baik dengan dirinya ataupun
dengan benda mainannya.
|
1.Pola tidur
a.Selama tahun pertama periode bayi,
lama rata-rata tidur malam meningjat dari 8,5 jam pada minggu pertama hingga 10
jam pada dua belas minggu pertama.
b.Setelah dua belas minggu pertama,
pola tidur tetap konstan.
c.Selama 3 bulan pertama , penurunan
jumlah waktu tidur siang diimbangi oleh peningkatan jumlah waktu tidur malam.
d.Siklus bangun-tidur sepanjang tahun
pertama selama kira-kira 1 jam terjadi baik pada waktu tidur siang maupun tidur
malam, dengan tidur lelap kira-kira hanya 23 menit.
2. Pola makan
a.Sejak lahir hingga usia 4 atau 5 bulan semua pola makan
dalam bentuk mengisap dan menelan.
a.Pola makan mengunyah
pada umumnya baru muncul sebulan
sesudah perkembangan pola mengigit.
3. Pola buang air
a.Pengendalian buang air besar
rata-rata mulai pada usia 6 bulan, sedangkan pengendalian buang air kecil ,
rata-rata pada usia 15 dan 16 bulan.
b.Kebiasaan pengendalian buang air
besar baru terbentuk pada akhir masa bayi, meskipun kadangkala terjadi
penyimpangan, terutama ketika bayi lelah, sakit, atau secara emosional sangat
senang.
c.Kebiasaan pengendalian buang air
kecil belum sempurna pada akhir masa bayi (Hurlock : 79).
E. Keterampilan-Keterampilan Umum Pada Periode Bayi
1.Keterampilan tangan
A.Makan sendiri
uPada
usia 8 bulan, bayi dapat memegang botol susunya sendiri setelah dot dimasukkan
kedalam mulut.
uPada
usia 9 bulan, bayi dapat memasukkan dot kedalam mulut dan mengeluarkannya tanpa
dibantu.
uPada
usia 12 bulan, bayi dapat minum dati cangkir yang dipegang dengan kedua belah
tangannya.
uPada
usia 13 bulan, mulai makan sendiri dengan s endok.
uPada
usia 14/15 bulan, dapat menusuk makanan dengan garpu dan memasukkannya kedalam mulut disertai tumpahan.
uPada
usia 24 bulan, bayi dapat menggunakan sendok dan garpu
tanpa menumpahkannya.
B.
Berpakaian sendiri
uPada
akhir tahun pertama kebanyakan bayi dapat manarik kaos kaki, sepatu, topi, dan
sarung tangan.
uPada
pertenganhan tahun kedua, bayi berusaha memakai topi dan sarung tangan.
uPada
akhir periode, bayi dapat mengguanakan dan melepaskan pakaian.
C.
Mengurus diri sendiri
uMandi
sendiri terbatas pada menyiram muka dan badan.
uSebelum
2 tahun, kebnyakan bayi berusaha menyikat gigi dan menyisir rambut sendiri.
D.
Keterampilan bermain
uPada
usia 12 bulan, bayi dapat mencoret-coret dengan pensil atau krayon.
uBeberapa
bulan kemudian, dapat melempar tau menggelindingkan bola, membuka kotak,
membuka tutup botol, membalik halaman buku, membentuk bangunan dengan beberapa
balok, memasukkan pasak kedalam tempatnya, menggunting kertas.
2.
Keterampilan kaki
uBayi
belajar melompat dari tempat yang tinggi biasanya dengan gerakan-gerakan
seperti berjalan.
uBayi
memanjat tangga, mula-mula dengan cara merangkak dan merambat. Setelah dapat
berjalan sendiri, ia naik dan turun dalam posisi tegak, meletakkan satu kaki
pada tangga dan menarik kaki yang satunya.
uHanya
sedikit bayi yang dapat naik sepeda roda tiga pada usia bayi, itupun hanya
kalau dibantu.
uBayi
dapat berenang dengan menceburkan tangan dan menedang-nendang kaki (Hurlock :
84).
Untuk
mengembangkan keterampilan-keterampilan sangat dipengaruhi oleh :
a.Kesempatan untuk berlatih;
b.Rangsangan untuk belajar dan contoh
yang baik untuk ditiru;
c.Bimbingan untuk meyakinkan bahwa
peniruan yang dilakukan itu benar (Hurlock).
daftar isi
Dahlan,Dr.M.Djawad.2012.Psikologi
Perkembangan Anak dan Remaja.Bandung:PT Remaja Rosdakarya.
Yulianti,Alma,M.Si.2013.Perkembangan
Sepanjang Rentang Kehidupan.Pekanbaru:Almujtahadah Press.
Posting Komentar