nurul wardah


Pada manusia,sistem saraf terbentuk ketika embrio masih berumur 2 minggu. Permukaan dorsal melebar, kemudian dinding tipis yang panjang tumbuh melekung dan melebur sehingga membentuk tabung neuron yang mengelilingi rongga berisi cairan. Seiring dengan masuknya tabung neuron ke dalam kulit, bagian ujung depan tabung membesar dan berdiferensiasi menjadi otak bagian belakang, tengah, dan depan, sisanya menjadi sumsum tulang nelakang. Rongga berisi cairan tersebut akan menjadi kanal sentral sumsum tulang belakang dan empat ventrikel otak. Cairan di dalam rongga tersebut adalah cairan sebrospinal. Rata-rata berat otak manusia ketika baru dilahirkan adalah 350 gram. Ketika umur mencapai 1 tahun , berat otak menjadi 1000 gram; mendekati masa dewasa beratnya menjadi 1200 hingga 1400 gram.


Pertumbuhan dan Perkembangan Akson

Pembentukan dan pengubahan neyron adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dari perkembangn sistem saraf. Ilmuwan neurosains membagi tahap perkembangan neuron menjadi 5 tahap, yaitu: poliferasi, migrasi, diferensiasi, mielinasi, dan sinoptogenesis.
1.      Poliferasi
Poliferasi adalah pembentukan neuron-neuron yang baru. Pada masa awal perkembangan, sel-sel yang meliputi ventrikel membelah;sebagian menetap di lokasi awal dan terus-menerus membelah (sebagai sel induk), dan sebagian lain berkembang menjadi neuron dan glia primitif yang akan berpindah ke lokasi lain. Setelah sel-sel berdiferensiasi menjadi neuron dan glia sel-sel tersebut melakukan migrasi (bergarak) menuju lokasi akhirnya di otak.
2.      Migrasi
Yaitu sel-sel yang telah berdiferensiasi menjadi neuron dan glia, akan bergerak menuju lokasi akhirnya di dlam otak. Sel-sel yang berbeda berasal dari lokasi yang berbeda dan pada waktu yang berbeda pula. Tiap sel tersebut harus bermigrasi dalam jarak yang cukup yang jauh dengan mengikuti jalur kimiawi yang spesifik untuk mencapai lokasi akhirnya (marin dan rubenstein,2001). Sebagian sel bergerak radikal dari bagian dalam otak menuju bagian luar; sebagian bergerak melingkar pada permukaan otak; dan sebagian bergerak melingkar lalu bergerak radikal (nadarajah dan parnavelas, 2001). Zat kimia dari famili imunoglobulin dan chemokines, adalah zat kimia yang  memandu perpindahan neuron. Apabila terjadi defisit imonoglobulin dan chemokines, dapat menyebabkan terganggunya proses migrasi, penurunan ukuran otak, penurunan pertumbuhan akson, dan keterbelakangan mental (berger-swereney dan hohmann,1997; crossin dan krushel, 2000; tran dan miller, 2003). Disisi lain jumlah imonoglobulin yang ebrlebihan dikaitkan dengan beberapa kasus skizofrenia( crossin dan krushel, 2000;poltorak et al,. 1997). Otak memiliki banyak jenis imonoglobulin dan chemokines yang mungkin terjadi  dapat merefleksikan betapa rumitnya perkembangan otak. Banyaknya zat kimia tersebut, memperlihatkan bahwa perkembang otak dapat mengalami gangguan dengan banyak cara, tetapi hal tersebut juga memperlihatkan bahwa, jika salah satu sistem gagal, maka ada sisitem lain yang dapat mengkompensasi sementara.
3.      Diferensiasi
Neuron melakuakn diferensiasi secara bertahap, membentuk akson dan dendrit yang merupakan ciri khusus neuron. Akson tumbuh lebih dulu, terkadang saat neuron sedang berpindah. Pada kasus-kasus tersebut, neuron berpindah sambil menarik aksonnya yang sedang bertumbuh, seperti buntuk yang ditarik kesana-kemari(gilmour, knaut, maischein, dan nusslein-volhard, 2004),  neuron tersebut tetap mempertahankan bagian ujungnya pada atau didekat targetnya. Pada kasus yang berbeda, pertumbuahan akson harus mengarah ketargetnya, sehinnga akson tersebut mencari jalan dengan menembus rangkaian sel dan serat yang menghutan. Setelah akson mencapai target, maka dendrit mulai terbentuk dengan pertumbuhan yang lambat pada awalnya.
Neuron pada tiap bagian otak berbeda-beda bentuk dan komponen kimianya. Kapan dan bagaimanakah sebuah neuron ”memutuskan” tipe neuron yang akan dipilihnya? Ternyata keputusan tersebut bukanlah sebuah keputusan berharga mati. Pada beberapa kasus, neuron yang belum berkembang secara sempurna dari satu bagian korteks yang sedang berkembang di transplantasi secara experimental ke bagian korteks lain akan memperlihatkan karakteristik lokasi yang baru ( s.k. Mcconell, 1992). Sementara neuron yang belum berkembang secara sempurna, tetapi sudah berada dalam tahap lanjut, apabiola di transplantasi akan mengembangkan ciri-ciri lokasi baru dan mempertahankan beberapa karakteristik karaktewr awal(cohen-tanoudji, babinet, dan wassef, 1994). Hasil-hasil tersebut mencerminkan pidato anak imigran; mereka masuk ke suatu negara ketika masih kecil akan menguasai pengucapan bahasa negara tersebut dengan baik, sedangakan mereka yang masuk ketika sudah sedikit lebih besar akan mengusai dialek.
4.      Mielinasi
Mielinasi adalah tahap lanjutan yang lebih lanjut. Mielasi adalah proses dimana glia menghasilkan meteri lemak insuasi yang mengakselerasi tansmisi impuls pada sejumlah akson vetebrata. Mielin pertama kali dibentuk di susmsum tulang belakang, kemudian otak bagian belakang, tengah, dan depan. Berbeda dengan tahap proliferasi dan migrasi, tahap mielinasi akan terus berlangsung selama berpuluh-puluh tahun (benes, turtle, khan, dan farol, 1994).
5.      Sinaptogenesis
Sinaptogenesis adalah tahap akhir berlanjut seumur hidup kita. Neuron teru-menerus membentuk sinapsis baru, dan mennyingkirkan sinapsis lama. Pada sebagian besar manusia usia lanjut, proses sinaptogenesis dan pembentukan cvabang dendrit baru akan melambat(well dan coleman, 1981; jacobs dan eib,1993).
Neuron
Pendapat tradisional yang mulai berkembang dari masa studi cajal di akhir tahun 1800-an menyatakan bahwa otak hewan vertebrata telah menghasilakan seluruh neuron dalam masa perkembangn embrionik atau paling lambat masa sebelum masa balita. Setelah masa tersebut, otak hanya dapat kehilangan neuron dan tidak ada penambahan neuron baru.tetapi, secara bertahap peneliti menemukan beberapa pengecualian.
Pengecualian pertama adlah reseptor olfaktori. Reseptor tersebut terpapar ke dunia luar dan zat kimia racun yang ada, biasanya hanya dapat bertahan selama sebulan atau dua bulan. Neuron-neuron tertentu dalam hidup hidung tetap dalan tahap belum berkembang sepanjang hidup kita. Secara berkala neuron tersebut membelah. Satu neuron hasil pembelahan akan tetap tidak berkembang, satu neuron lagi berkembang dan menggantikan reseptor olfaktori yang rusak. Neuron yang baru ini akan menumbuhkan aksonnya menuju lokasi yang tepat di otak ( gogos , osborne, nermes, mendelsohn, dan axel,2000;graziadei dan deHan, 1973). Penelitian lanjutan juga menemukan adanya sel-sel di dalam otak yang tidak berkembang, disebut dengan sel induk(stemm cell). Terkadang sel induk menghasilakn sel yang baru yang akan berpindah ke bulbus olfaktori dan bertranformasi menjadi glia atau neuron (gage, 2000).
0 Responses

Posting Komentar