nurul wardah


   A.    Pengertian
Bahasa (Language) adalah bentuk komunikasi baik itu lisan, tertulis, maupun menggunakan isyarat yang didasarkan pada sebuah sistem simbol. Kita memerlukan bahasa untuk berbicara dengan orang lain, mendengarkan orang lain, membaca, dan menulis. Bahasa tidak sekedar cara bagimana kita bicara dengan orang lain, tetapi juga bagaimana kita menalar dan menyelesaikan masalah. 

   B.     Struktur Bahasa 
Semua bahasa manusia memiliki generativitas tidak terbatas, yaitu kemampuan untuk menghasilkan kalimat-kalimat bermakna dalam jumlah tidak berhingga. Fleksibilitas bahasa yang luar biasa ini dihasilkan dari sejumlah aturan berbahasa yang jumlahnya terbatas.  Faktanya semua bahasa manusia dicirikan oleh 4 sistem aturan :
1.      Fenologi, yaitu sistem suara dalam satu bahasa. Bahasa tersusun dari sejumlah suara dasar atau fenom. Aturan-aturan fonologi memastikan bahwa urutan suara tertentu terjadi dan urutan yang lain tidak terjadi.
2.      Morfologi, yaitu aturan pembentukan kata dalam bahasa. Setiap kata dalam bahasa inggris terdiri atas satu atau lebih morfem. Sebuah morfem adalah unit terkecil dalam bahasa yang yang membawa makna tertentu.
3.      Sintaksis, adalah aturan sebuah bahasa dalam melakukan kombinasi kata untuk membentuk frasa dan kalimat yang dapat diterima. Bila seseorang berkata “John mencium Emily” atau Emely dicuim Jhon”, anda tahu siapa yang mencium dan siapa yang dicium dalam setiap kasus karena anda memiliki pemahaman yang sama tentang struktur bahasa.
4.      Semantik, makna kata-kata dan kalimat dalam bahasa tertentu. Setiap kata memiliki seperangkat ciri semantik yang unik. Girl dan woman contohnya, memiliki banyak ciri semantik yang sama. Keduanya sama-sama menandakan orang berjenis kelamin wanita, tetapi mereka berbeda secara semantik dalam kaitan usia.

     C.     Hubungan Antara Bahasa dan Kognisi
1.      Peran bahasa dalam kognisi, bahasa membantu kita berpikir, membuat penyimpulan, mengambil keputusan yang sulit, dan menyelesaikan masalah. Bahasa dapat dilihat sebagai sebuah alat untuk menggambarkan gagasan. Pandangan Whorf menyatakan bahwa “Pengalaman budaya dengan suatu konsep tertentu menentukan katalog nama yang dapat menjadi kaya atau miskin. Bayangkan betapa kayanya perpustakaan mental yang anda miliki untuk memberi nama sebuah “UNTA” yang akan miliki bila anda memiliki pengalaman yang banyak dengan unta disebuah padang pasir dan bayangkan betapa miskinnya perpustakaan mental mengenai nama untuk “SALJU” bila anda tinggal di kawasan tropis yang dipenuhi oleh pohon palem dan burung beo. Terlepas dari daya tariknya, pandangan Whorf ini dianggap kontroversial dan banyak psikolog tidak percaya pada peranan budaya dalam membentuk pikiran seseorang”.
2.      Peran kognisi dalam bahasa, para peneliti juga melihat kemungkinan bahwa kognisi adalah dasar penting untuk bahasa. Bila bahasa merupakan refleksi proses kognisi secara keseluruhan, kemampuan intelektual secara umum. Secara khusus, kita dapat memperkirakan bahwa masalah dalam satu ranah (kognisi) akan disertai juga dengan masalah pada ranah lain (bahasa). Contohnya, kita akan menduga bahwa keterbelakangan mental secara umum akan juga disertai dengan kemampuan berbahasa yang lebih rendah. Secara keseluruhan, walaupun pikiran mempengaruhi bahasa, dan bahasa mempengaruhi pikiran, saat ini terdapat lebih banyak bukti bahwa pikiran dan bahasa bukan merupakan bagian dari  suatu sistem tunggal. Sebaliknya, mereka sepertinya berkembang sebagai komponen-komponen yang terpisah, modular, dan dipersiapkan secara biologis dalam pikiran kita.

     D.    Pengaruh Faktor Biologis dan Lingkungan pada Bahasa
1.      Pengaruh Biologis, dalam proses evolusi ini, bahasa merupakan kemampuan terbaru dari manusia. Namun demikian, sejumlah pakar percaya bahwa evolusi biologis yang terjadi jauh. Otak, sistem syaraf, dan tampilan vokal dari para pendahulu kita berubah sepanjang ratusan ribu tahun. Dengan memiliki kesiapan fisik untuk berbahasa, Homo Sapiens melakukan lebih dari sekedar bunyi-bunyian untuk mengembangkan pembicaraan abstrak. Kemampuan berbahasa yang canggih ini memberikan manusia keunggulan luar biasa dibandingkan dengan hewan lain dan meningkatkan kemungkinan mereka untuk bertahan hidup.
2.      Universalitas Bahasa, Noam Chomsky adalah salah satu yang berpendapat bahwa manusia secara biologis memiliki kesiapan untuk mempelajari bahasa pada waktu tertentu dengan cara tertentu. Bukti terkuat tentang adanya dasar biologis dari bahasa adalah fakta bahwa anak-anak diseluruh dunia mencapai perkembangan pencapaian besar dalam bahasa pada usia yang hampir sana dan urutan yang juga menyerupai diseluruh dunia, terlepas dari variasi dalam masukan bahasa yang mereka dapatkan dari lingkungan. Dalam pandangan Chomsky, anak-anak tidak dapat mempelajari aturan-aturan dan stuktur bahasa sepenuhnya hanya dengan menirukan apa yang mereka dengar. Namun pasti ada hal-hal alamiah yang menyiapkan anak-anak secara biologis, aturan tata bahasa yang universal yang memungkinkan mereka memahami aturan-aturan dasar tentang bahasa dan menerapkan aturan-aturan ini pada pembicaraan yang mereka dengar. Mereka mempelajari bahasa tanpa kesadaran logika yang mendasarinya.
3.      Bahasa dan Otak, terdapat bukti kuat yang mendukung pandangan bahwa bahasa memiliki dasar biologis. Penelitian dalam bidang ilmu neurosains menunjukan bahwa otak memiliki bagian-bagian tertentu yang siap digunakan untuk bahasa. Bukti-bukti yang terkumpul berikutnya menunjukkan bahwa pemrosesan bahasa seperti pembicaraan dan tata bahasa, terjadi terutama pada belahan kiri otak. Ingat kembali tentang pentingnya pusat Broca yang memainkan peranan pada kemampuan menghasilkan pembicaraan, dan wilayah Wernicke yang terlibat dalam usaha memahami bahasa. Penelitian ilmu syaraf juga menunjukkan bahwa otak belahan kiri memahami sintaksis dan tata bahasa, namun otak kanan tidak.
4.      Pengaruh Lingkungan, seorang bayi kebetulan melakukan ocehan “ma-ma”, ibu memberikan penguatan pada bayi dengan pelukan dan senyuman, dan bayi mengungkapkan “mama” dengan lebih sering. Sedikit demi sedikit, ungkap menurut para pengikut aliran keprilakuan, kemampuan berbahasa bayi dibangun. Menurut pengikut behaviorisme ini, bahasa merupakan keterampilan kompleks yang dipelajari, sama seperti bermain piano atau menari. Pandangan behaviorisme tidak lagi dianggap sebagai penjelasan yang tepat tentang bagaimana anak-anak memperoleh kemampuan bahasa. Namun, serangkaian penuhp enelitian menyebutkan cara-cara dimana lingkungan anak memengaruhi keterampilan berbahasa mereka. Banyak ahli bahasa berpendapat bahwa pengalaman anak, terutama dalam mempelajari bahasa tertentu, maka konteks tempat terjadinya pembelajaran sangat mempengaruhi pemerolehan bahasa. Bahasa tidak dipelajari terlepas dari keadaan sosial. Kebanyakan anak dikelilingi oleh bahasa sejak usia yang sangat dini. Dukungan dan keterlibatan para pengasuh dan guru sangat memfasilitasi proses belajar bahasa anak.
Strategi yang baik untuk orang tua dalam mengajak anaknya berbicara:
·         Jadilah mitra pembicaraan yang aktif. Mulailah pembicaraan dengan bayi. Bila bayi berada dalam program penitipan anak sehari penuh, pastikan bahwa mereka mendapatkan rangsangan yangcukup dari orang dewasa.
·         Bicaralah kepada bayi seolah-olah mereka memahami apa yang anda katakan. Orang dewasa dapat menghasilkan perasaan yakin yang ditimbulkan oleh diri sendiri dengan menbuat anak-anak mereka tampak seperti mereka mengerti apa yang dikatakan. Proses ini mungkin membutuhkan 4 hingga 5 tahun, tetapi anak-anak akan secara bertahap meningkatkan kemampuan bahasanya hingga mencapai contoh yang diberikan kepadanya.
·         Gunakanlah gaya bahasa yang nyaman untuk anda. Jangan khawatir mengenai anda terdengar berbicara seperti pada orang dewasa lain saat berbicara dengan anak-anak. Suasana hati dan perasaan yang anda tunjukkan, bukan isi, lebih penting ketika anda berbicara dengan bayi. Gunakan jenis pembicaraan bayi apa pun yang nyaman untuk anda sepanjang tahun pertama kehidupan bayi.

     E.     Tahap Awal Perkembangan Bahasa

0-6 bulan
Cooing, deskriminasi huruf vocal, celotehan mulai muncul pada usia 6 bulan.
6-12 bulan
Celotehan berkembang untuk mencakup suara dari bahasa yang diucapkan, sikap tubuh yang digunakan  untuk berkomunikasi tentang objek, kata pertama muncul pada usia 10-13 bulan.
12-18 bulan
Memahami lebih dari 50 kata sebagai rata-rata.
18-24 bulan
Kosa kata meningkat hingga mencapai rata-rata 200 kata, mulai mengombinasi 2 kata.
2 tahun
Kosa kata meningkat dengan pesat, penggunaan bentuk jamak dengan tepat, penggunaan struktur bahasa untuk masa lalu, penggunaan kata depan.
3-4 tahun
Rerata panjangnya ucapan mencapai 3-4 morfem dalam sebuah kalimat, penggunaan kalimat tanya “ya” “tidak” “apa” “siapa” “kenapa” “kapan”, penggunaan kalimat negatif dan kalimat perintah, kesadaran yang meningkat terhadap pragmatis.
5-6 tahun
Kosa kata mencapai rerata hingga 10.000 kata, koordinasi kalimat sederhana.
6-8 tahun
Kosa kata terus meningkat pesat, penggunaan aturan sintaksis yang lebih terampil, keterampilan pembicaraan terus meningkat.
9-11 tahun
Pendefinisian kata meliputi sinonim, strategi pembicaraan terus meningkat.
11-14 tahun
Kosa kata meningkat dengan tambahan pada kata-kata yang lebih abstrak, memahami bentuk tata bahasa yang lebih rumit, peningkatan pemahaman fungsi sebuah kata dalam sebuah kalimat, memahami metafora dan kalimat satir.
15-20 tahun
Memahami karya tulisan orang dewasa.

   F.      Bahasa dan Pendidikan
Pendidikan formal disekolah juga penting, disana anak-anak belajar menggunakan aturan struktur bahasa yang lebih tinggi, meningkatkan kosa kata, dan menerapkan keterampilan berbahasa untuk mempelajari mengenai serangkaian konsep baru. Bahkan, salah satu tujuan bersekolah adalah untuk meningkatkan keterampilan berbahasa.
·       Pendekatan bahasa menyeluruh, sebuah pendekatan belajar membaca yang menekankan bahwa instruksi membaca harus disesuaikan dengan proses belajar bahasa anak yang alamiah, sehingga materi bacaan harus menyeluruh dan bermakna.
·         Pendekatan fonik, sebuah pendekatan untuk belajar membaca yang menekankan aturan dasar untuk menerjemahkan simbol-simbol tertulis menjadi suara.
0 Responses

Posting Komentar