PENGANTAR
Ini merupakan ruang kerja kepala
sekolah SMK Negeri 3 Jakarta. Diruang kerja ini ia banyak melakukan
aktifitas. Aktifitas itu seperti
menerima tamu-tamunya, berkoordinasi dengan staf sekolah tersebut, tempat
mengadakan rapat besar maupun rapat kecil, dan diruang ini juga tempat ia merancang
kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan di SMK N 3 Jakarta tersebut.
Kemudian, ruang kerja ini juga ia
manfa’atkan untuk menyelesai kan tugas-tugasnya sebagai kepala sekolah. Selain
itu, diruang ini ia juga menerima telepon, mencari berita-berita terbaru, mengabarkan
berita-berita melalui pengumuman atau
melalui blognya sendiri. Dan yang lebih penting, diruang kerjanya ini ia
lengkapi dengan radio sekaligus speaker nya yang besar agar ia bisa
mendengarkan music sambil bekerja didalam ruangannya. Karena dengan begitu ia
akan dapat menyeimbangkan kerja antara otak kanan dan otak kiri.
DESKRIPSI
RUANG KERJA
gambar A gambar B
Diruang
kerja ini (gambar A), terdapat sofa yang berguna untuk tempat duduk tamu kepala
sekolah. Yang biasanya apabila tamunya itu banyak, maka ia menyuruhnya duduk
disofa coklat tersebut. Di pojok kanan ruangan terdapat ac, lukisan nuansa Bali
yang gambarnya yaitu anak kecil yang sedang memegang topeng yang mencerminkan
misi sekolah tersebut agar dapat membuat anak didik mereka pandai berkreasi,
ada lemari buku yang diatasnya ada speaker untuk radio dan disamping lemari
buku ada box besi tempat menyimpan peralatan pribadi kepala sekolah maupun
surat-surat yang penting dan dianggap rahasia serta diatas box terdapat lampu.
Lalu dipojok kiri ruangan ini
(gambar B), terdapat meja beserta kursi untuk tempat kepala sekolah bekerja,
ada 1 kursi untuk kepala sekolah dan 2 kursi untuk tamunya yang dating sedikit
keruangan itu. Didekat meja ini terdapat pula radio yang digunakan kepala
sekolah tersebut untuk mendengarkan music saat ia bekerja, ada mading, gambar
presiden dan wakilnya, gambar burung garuda dan diatas meja ini terdapat lampu
untuk menerangi ruangan ini. Dibawah poto wakil presiden terdapat bendera
Indonesia dan bendera sekolah tersebut.
Didepan meja Kepala Sekolah (gambar
A) terdapat meja yang panjang dengan kursi di sekelilingnya, dan meja ini
biasanya digunakan oleh kepala sekolah untuk tempat rapat besar maupun rapat
kecil.
ANALISIS
1. Manajemen
Ilmiah
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjX7qz0G7QDlB5d8Tnw-9seAofW-gsf_O1RLxreYRliQxByIuINvP-m9AJIXvYta-ZchBc42254n1w14YdONtn6MT26hAkOnA5SmEUYb0nFvaFoSQTU2mTulYJoM0XhRH7sDb_SZ_YigVV-/s1600/ergo.jpg)
2. Analisis
waktu dan Gerak
Penelitian di
Hawthone, dekat Chicago 9Amerika Serikat), yang dilakukan oleh para ilmuwan
dari Universitas Harvard di pabrik yang besar dari Western Electric Company
bertujuan untuk mengetahui dampak dari cahaya penerangan terhadap
produktifitas. Dari hasil penelitian itu ia menemukan dampak lingkungan kerja
terhadap produktifitas, seperti pengaruh dari suhu panas, derajat kelembapan,
cahaya penerangan, tingkat kebisingan dan jumlah jam kerja. Seperti diruang
kerja Kepala sekolah SMK N 3 jakarta ini, terdapat sebuah ac, yang membuat suhu
ruang kerja nya akan terasa nyaman dan
tidak panas lagi. Dan ini akan membuatnya semakin nyaman lagi dalam
bekerja dan melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Kondisi
Kerja
3.1 kondisi
Fisik Kerja
lingkungan kerja fisik mencakup
setiap hal seperti penerangan atau iluminasi, warna, kebisingan dan musik.
a. Penerangan
(Iluminasi)
Penerangan
atau iluminasi yaitu kadar cahaya, distribusi cahaya dan sinar yang
menyilaukan. Memberikan cahaya penerangan pada suatu daerah yang
mengelilinginya akan menimbulkan kelelahan mata setelah jangka waktu tertentu.
Pada daerah yang terang pupil mata mengecil. Kalau melihat sekeliling yang
lebih gelap pupil mata membesar. Kegiatan pupil mata ini menyebabkan timbulnya
kelelahan mata. Karena itu jika kita sedang bekerja dengan lampu meja kerja,
sebaiknya lampu yang dipasang dilangit-langit juga dinyalakan.
Pada
lampu ruang kerja kepala sekolah ini, ia menggunakan lampu yang dipasang
dilangit-langit yng tepat diatas meja kerjanya. Sehingga cahaya lampu itu akan
tepat jatuh ke meja dan cahayanya akan langsung memantul kena kemata yang
menyebabkan kita merasa silau. Posisi
lampu seperti ini sangat tidak baik karena akan dapat menyebabkan kelelahan
mata.
Suyatno
menyarankan apa-apa saja yang harus diperhatikan agar silau diruang kerja dapat
dihindari.
·
Jangan ada sumber cahaya yang
ditempatkan pada bidang visual dari operator
·
Sumber sinar yang tidak disaring, jangan
dipakai diruang kerja.
·
Penyaringan harus sedemikian rupa hingga
rata-rata terangnya tidak melebihi 0,3 Sb bagi penerangan umum dan 0,2 Sb bagi
ruang kerja.
·
Sudut antara garis pandang horizontal
dengan garis penghubung antara mata dan sumber cahaya harus lebih dari 300.
·
Jika sudut terpaksa kurang dari 300
kaena ruangan yang besar, lampunya harus disaring dan jika memakai lampu
pendar, arah tabung harus menyilang dari garis pandang.
·
Untuk menhindari silau karena pantulan,
tempat kerja harus diletakkan sedemikian rupa hingga garis pandang yang paling
sering dipakai jangan berhimpit dengan cahaya yang terpantul, dan bahwa area
pantulan dengan kontras yang melebihi 1:10 jangan sampai terjadi pada bidang
visual. Gambar 4.4 menunjukkan penataan yang salah dan gambar 4.5 penataan yang
benar.
Pemakaian perabit, mesin, papan wesel
dan perkakas kerja yang berkilau-kilauan hendaknya dihindari. (Sumber cahaya
yang dipakai standar internasional ialah Lilin dan Candela(Cd) dipakai sebagai
satuan ukuran cahaya).
Maka
sebaiknya, lampu tersebut lebih baik digantung ditengah-tengah ruangan atau
lebih digeser dari tempat yang sekarang
ini untuk menghindari kelelahan mata dalam bekerja.
b. Warna
Warna dapat digunakan sebagai:
·
Alat sandi agar memudahkan penglihatan.
·
Upaya menhindari timbulnya ketegangan
mata.
·
Alat untuk menciptakan ilusi tentang
besarnya ruang kerja dan suhunya.
Warna
yang digunakan pada ruang kerja ini sudah bagus, yaitu warna putih. Yang mana,
warna putih ini netral tidak cerah juga tidak gelap. Karena menurut Suyatno
(1985) ruang kerja yang dicat dengan warna gelap akan menyebabkan ruangan
terasa tertutup, sempit dan bersifat menekan serta mengarah pada kotoran.
Sedangkan ruang kerja yang dicat warna terang menyebabkan ruangan terasa luas,
terbuka dan merangsang kearah kebersihan serta warna cerah atau pucat dapat
meratakan pantulan cahaya dalam ruangan dan sangat cocok untuk ruang kerja.
Dengan
menggunakan warna putih ini, akan dapat meratakan pantulan cahaya dalam ruangan
yang dapat menghindari silaunya mata.
Dan juga ruangan akan terlihat luas dan bersih.
c. Bising
(Noise)
Bising
biasanya dianggap sebagai bunyi atau suara yang tidak diinginkan, yang
mengganggu, dan yang menjengkelkan. Misalnya suara bising ramainya lalu lintas,
suara mesin, tv dan radio. Dan sebaiknya, ruang kerja kepala sekolah ini,
jangan dibuat dekat dengan jalan raya dan jika menghidupkan radiopun jangan
terlalu keras. Karena ada akibat-akibat yang dapat ditimbulkan dari kebisingan
ini, yaitu:
·
Timbulnya perubahan fisiologis, seperti
perubahan detak jantung, penyempitan pembuluh darah, meningkatkan tekanan
darah, dan meningkatkan ketegangan otot.
·
Adanya dampak psikologis, orang yang
bekerja ditempat yang bising akan agresif, penuh curiga dan cepat jengkel jika
dibandingkan dengan orang yang bekerja dilingkungan yang sepi.
d. Musik
dalam Bekerja
Musik
memiliki pengaruh yang baik pada pekerjaan-pekerjaan yang sederhana, rutin dan
monoton, sedangkan pada pekerjaan yang lebih majemuk dan memerlukan konsentrasi
yang tinggi pada pekerjaan, pengaruhnya dapat menjadi sangat negative.
Misalnya, musiknya yang sebenarnya menyenangkan menjadi musik yang membisingkan
dan menggangu. Seperti halnya diruang kerja kepala sekolah ini, terdapat radio
dengan speaker yang besar. Memang sangat bagus mendengarkan music sambil
bekerja terutama saat bekerja yang tidak memerlukan konsentrasi tinggi. Tetapi
suaranya juga jangan terlalu keras. Tetapi saat bekerja yang membutuhkan
konsentrasi tinggi seperti rapat, maka sebaiknya jangan menggunakan music.
Karena akan dapat mengganggu jalannya rapat. Suyatno (1985) berpendapat:
·
Music dalam bekerja harus menciptakan
suasanan akustik yang menghasilkan efek menguntungkan pada pikiran.
·
Music akan bernilai sekali pada pekerja
tangan pada pekerjaan repetitive dan pekerjaan lain yang hanya memerlukan
sedikit kegiatan mental.
·
Music tidak akan bernilai tinggi jika
ada suara atau bunyi lain yang cukup keras.
·
Music bernada meriah diperdengarkan
secara singkat pada awal hari, permulaan kerja, untuk membangkit gairah,
doperdengarkan juga pada hari akhir, dan 4 kali masing-masing selama setengah
jam diperdengarkan music ringan ditengah hari.
·
Tempo music jangan terlalu lambat tetapi
juga jangan terlalu cepat. Irama yang lambat bisa menidurkan sedangkan irama
yang cepat bisa mengganggu dan menciptakan ketergesaan.
3.2 kondisi
Lama Waktu Kerja
a. Jam
Kerja
Di
Indonesia pada umunya jumlah jam kerja dalam satu minggu yaitu 40 jam. Dimana
40 jam kerja ini dibagi kedalam enam hari kerja, ada yang membaginya kedalam
lima hari kerja (setiap hari kerja, bekerja selama 8 jam). Seperti waktu kerja kepala sekolah ini, yaitu
enam hari dalam seminggu. Sehingga ia mempunyai waktu untuk beristirahat sehari.
b. Kerja
Paro-Waktu Tetap
Menurut
Schultz (1982) mempekerjakan paro-waktu menarik bagi orang-orang yang
bertanggung jawab atas urusan rumah tangga. Dengan bekerja paro-waktu mereka
dapat mengkombinasikan antara keluarga dan karier. Dan bekerja menjadi Kepala Sekolah itu
termasuk kerja paro-waktu. Karena mereka hanya bekerja ± 4 jam dalam sehari.
Sehingga mereka banyak menghabiskan waktu untuk keluarganya.
RANCANGAN
RUANG KERJA ERGONOMIS
Kekurangan pada ruang kerja ini
yaitu posisi lampunya yang tidak sesuai
dengan prinsip ergonomi. Adapun posisi lampu yang baik menurut prinsip
ergonomic yaitu, :
KESIMPULAN
Ruang
kerja Kepala Sekolah SMK N 3 Jakarta ini sudah termasuk ruang kerja yang
ergonomis. Mulai dari peralatan yang disesuaikan dengan bentuk dan fungsi
anggota badan seperti kursi yang digunakan untuk bekerja sudah sesuai dengan
standar nya, penggunaan ac pada ruangan yang membuat suhu ruang kerja akan
terasa nyaman, warna dinding ruangan yang putih membuat ruangan terasa luas
serta dapat meratakan cahaya lampu diruangan, dan radio yang digunakan untuk
mendengarkan music saat bekerja agar tidak bosan dalam bekerja.
Namun,
masih terdapat satu kekurangan pada ruang kerja ini. Yaitu posisi lampu yang
belum sesuai menururt aturan ergonomic. Sebab lampu diruang kerja ini posisinya
digantung dilangit-langit diatas meja kerja kepala sekolah. Yang mana, cahaya
lampu ini akan kena ke meja dan langsung memantul kemata. Sehingga akan
menyebabkan kelelahan pada mata saat bekerja terutarama dalam waktu yang lama.
Sebaiknya
posisi lampu ini dipindahkan saja. Dipindahkan ketengah-tengah ruangan agar
cahayanya pun merata kesemua ruangan, dan jika saat kita bekerja pun cahaya
lampu ini tidak akan memantul kemata dan dapat mencegah kelelahan mata saat
bekerja dalam waktu yang cukup lama.
DAFTAR
PUSTAKA
Munandar,
A.S.2001.Psikologi Industri dan Organisasi.Jakarta: UI Press
| |||
Posting Komentar