nurul wardah
         

Pada awalnya pelaksanaan konseling hanya dilakukan secara perorangan/individual di mana seorang konselor berhadapan dengan seorang klien di setiap sesi konseling untuk bersama-sama mengatasi masalah klien. Perkembangan dan kemajuan konseling yang terus-menerus akhirnya melahirkan konsep-konsep terbaru yang inovatif dan mendorong ahli konseling untuk menciptakan metode lain yang lebih efektif. Salah satunya adalah mengembangkan bentuk konseling kelompok.
            Dengan demikian, apabila ditinjau dari jumlah klien, maka konseling dapat dibedakan menjadi:
1.      Konseling individual yaitu konseling yang dikhususkan pada satu orang klien.
2.      Konseling kelompok yaitu konseling yang diberikan pada beberapa orang klien.

A.     SEKILAS KONSELING KELOMPOK
Winkel menjelaskan konseling kelompok merupakan pelaksanaan proses konseling yang dilakukan antara seorang konselor profesional dan beberapa klien sekaligus dalam kelompok kecil. Sementara itu menurut Gazda konseling kelompok merupakan hubungan antara beberapa konselor dan beberapa klien yang berfokus pada pemikiran dan tingkah laku yang disadari.
Ada beberapa penanganan masalah yang menerapkan konsep konseling kelompok dalam praktiknya, antara lain seperti psikoterapi kelompok, kelompok latihan dan pengembangan, diskusi kelompok terfokus (FGD) dan Self-help. Latipun menguraikannya sebagai berikut:
nurul wardah
      

BAB I
PENDAHULUAN

A.                Latar Belakang
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujudnya derajat kesehatan yang optimal Idepkes, 2006).
Kesehatan merupakan hal yang penting bagi kehidupan masyarakat. Namun keluhan kesehatan. ringan seperti pusing, demam, mag sering kali dialami oleh banyak orang. Meskipun ringan, namun cukup mengganggu. Keluhan-keluhan ringan sebenarnya dapat diatasi sendiri dengan swamedikasi, namun pengobatan sendiri menjadi tidak mudah bila tidak memiliki pengetahuan tentang hal tersebut. Kemudahan tentu bukanlah hal utama, yang lebih penting justru adalah bagaimana cara melakukan swamedikasi dengan benar.
nurul wardah
        

NAMA                       : NURUL WARDAH
NIM                            : 11261202828
KELAS                       : V E
MATA KULIAH       : STUDI AL-QUR’AN/TAFSIR AYAT PSIKOLOGI

SEJARAH PERKEMBANGAN ULUMUL QUR’AN
           
Sejarah ulumul qur’an, sebagaimana rumusan az-Zarqani, dapat diklasifikasikan menjadi 3 tahap perjalanan sebagai berikut:
1.    Sebelum Masa Kodifikasi
Dimasa Rasul saw dan para sahabat, ulumul qur’an belum dikenal sebagai sebuah ilmu yang berdiri sendiri dan tertulis. ulumul qur’an belum dikodifikasikan karena:
a.    Pada umumnya para sahabat adalah ummi (tidak dapat membaca dan menulis), bahkan kurang mengenal adanya bacaan dan tulisan.
b.    Alat-alat tulis tidak banyak terdapat dikalangan mereka sehingga mereka menulis pada pelepah kurma, tulang belulang, kulit binatang dan semacamnya. Karena itu tidak mudah bagi mereka untuk membukukan apa yang mereka dengar dari Rasul saw.
c.    Mereka dilarang menulis sesuatu selain Al-Qur’an karena dikhawatirkan tercampur aduk dengannya.
d.   Sahabat adalah orang arab asli, sehingga mereka dapat menikmati Al-Qur’an secara langsung dengan ketulusan jiwa, juga dapat menerima, menyerap dan menyampaikan Al-Qur’an dengan cepat.
Oleh karena itu, pada masa ini ulumul qur’an tidak ditulis.

nurul wardah
        

BAB I
PENDAHULUAN

1.1    Latar Belakang
tempat gerakan psikodinamika  dalam psikologi kontemporer adalah unik sekaligus paradikal. di satu sisi, psikodinamika merupakan sistem psikologi yang paling dikenal luas  meskipun tidak secara universal dipahami.
dalam buku seajarah dan sistem psikologi oleh James F. Brenan pada  tahun 2006, pendiri aliran psikodinamika tiak lain adalah Sigmun Freud, sudah pasti  merupakan salah satu tokoh yang paling terkenal  di abad terakhir.
Psikodinamika jelas terkait dengan tradisi jerman yang menyatakan bahwa pikiran adalah entitas yang aktif, dinamis dan bergerak dengan sendirinya. Freud dididik dalam bidang sains, namun sistemnya tidak banyak menggunakan empirisisme sistematik.
sebagai dokter, Freud menggunakan kekuatan onservasinya yang cermat untuk mengembangkan sistemnya dalam rangka medis, mendasarkan teorinya pada berbagai studi kasus individual.
nurul wardah
         
MENGHAPAL ANGKA DENGAN MENGGUNAKAN KERETA API BERANGKA


BAB I
PENDAHULUAN

   A.    Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan suatu kegiatan universal dalam kehidupan manusia. Karena pada hakikatnya, pendidikan merupakan usaha manusia untuk memanusiakan manusia itu sendiri, yaitu untuk membudayakan manusia. Meskipun pendidikan merupakan suatu gejala yang umum dalam setiap kehidupan masyarakat, namun perbedaan filsafat dan pandangan hidup yang dianut oleh masing-masing bangsa atau masyarakat dan bahkan individu menyebabkan perbedaan penyelenggaraan kegiatan pendidikan tersebut, dengan demikian selain bersifat universal pendidikan juga bersifat nasional. Sedangkan selama ini pembelajaran masih berpusat pada guru, anak kurang diberi kesempatan untuk membangun sendiri pengetahuannya tentang sesuatu hal. Guru lebih banyak ceramah, sehingga pembelajaran kurang bermakna, pengetahuan yang didapat anak tidak dapat bertahan lama dari ingatannya. Hal ini perlu adanya merupakan konsep belajar yang membantu guru dalam mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi yang nyata anak dan mengungkapkan pengalaman dan pengertian yang lebih luas, lebih jelas tidak mudah dilupakan serta lebih konkrit dalam ingatan.
Proses pembelajaran tersebut berlangsung alamiah dalam bentuk kegiatan anak bekerja dan mengalami, bukan transfer pengetahuan dari guru ke anak. Strategi pembelajaran lebih penting dari pada hasil. Tanpa harus merasa tertekan dan terpaku di tempat duduk, hal ini dapat diterapkan pada Taman Kanak- Kanak (TK). Taman Kanak- Kanak (TK) adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki jenjang pendidikan lebih lanjut.